Jumat, 08 Mei 2009

MAKALAH "GEJALA KONTAMINASI DALAM BAHASA INDONESIA"

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gejala kontaminasi banyak sekali kita jumpai dalam bahasa Indonesia dewasa ini. Sepintas lalu susunan itu tampak seperti susunan yang betul, tetapi bila diteliti secara lebih seksama, akan ternyata bahwa bentukan atau susunan itu salah ( DR. J.S. Badudu, 1981 ). Seperti, bentuk kata menundukkan kepala dengan membungkukkan badan karena terjadi kekacauan maka terbentuklah menundukkan badan atau membungkukkan kepala. Peristiwa semacam mi sering terjadi, walaupun memang tidak mengganggu makna yang sebenarnya, namun hanya tidak sesuai dengan diksi yang diperlukan dalam konteks tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian kontaminasi?

2. Apa saja jenis-jenis gejala kontaminasi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian kontaminasi

2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis gejala kontaminasi

D. Manfaat penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Menambah wawasan tentang pengertian kontaminasi

2. Menambah wawasan tentang jenis-jenis gejala kontaminasi dalam bahasa Indonesia

3. Menjadi bahan acuan dalam belajar berbahasa Indonesia yang baik dan benar

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Kontaminasi

Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata itu diterjemahkan dengan 'kerancuan'. Rancu artinya 'kacau' dan kerancuan artinya 'kekacauan'. Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan kata. Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang salah bentuk. Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau kalimat yang kacau. Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang tumpang tindih ( Ragam Bahasa Indonesia, sma1kudus.sch.id ).

Gejala kontaminasi timbul karena dua kemungkinan, yaitu:

a) Orang kurang menguasai penggunaan bahasa yang tepat, baik dalam menyusun kalimat, frase atau dalam mempergunakan beberap imbuhan sekaligus untuk membentuk kata.

b) Kontaminasi terjadi tak dengan sengaja karena ketika seseorang akan menuliskan atau mngucapkan sesuatu, dua pengertian atau dua bentukan yang sejajar timbul sekaligus dalam pikirannya sehingga yang dilahirkannya itu sebagian diambilnya dari yang pertama, tetapi bagian yang lain diambilnya dari yang kedua. Gabungan ini melahirkan susunan yang kacau ( DR. J.S. Badudu, 1981 ).

  1. Jenis-jenis Gejala Kontaminasi

a. Kontaminasi Bentukan Kata

Contoh:

ü (meng + ke samping + kan) → mengesampingkan ( benar )

(men + samping + kan) → menyampingkan ( benar )

Mengenyampingkan (kontaminasi)

me- + ke samping + kan menjadi mengesampingkan karena hanya fonem /k/ pada awal kata ke samping yang luluh menjadi bunyi sengau /ng/; /s/ pada samping tak perlu diluluhkan.

ü dipertinggi (benar)

ditinggikan (benar)

dipertinggikan (kontaminasi)

Dengan kata dasar kata sifat hanya kata dasar banyak yang mempunyai bentuk diperbanyak dan diperbanyakkan.

ü diajarkan (benar)

dipelajari (benar)

dipelajarkan (kontaminasi)

b. Kontaminasi Kata

Contoh:

ü Kadang-kadang (benar)

Ada kala(nya) (benar)

Kadang kala (kontaminasi)

ü Berulang-ulang (benar)

Berkali-kali (benar)

Berulang kali (kontaminasi)

ü Sering (benar)

Banyak kali (benar)

Kerap kali (benar)

Acap kali (benar)

Sering kali (kontaminasi)

ü Jangan biarkan (benar)

Tidak boleh (benar)

Jangan boleh (kontaminasi)

ü Belum dapat/ belum boleh (benar)

Tidak usah/ tak usah (benar)

Belum usah (kontaminasi)

ü Membungkukkan badan (benar)

Menundukkan kepala (benar)

Menundukkan badan (kontaminasi)

c. Kontaminasi Kalimat

Pada umumnya kalimat yang rancu dapat kita kembalikan kepada dua kalimat asal yang betul strukturnya.

Contohnya secara rumus:

Susunan pertama A-B, susunan kedua C-D. Lalu kalimat atau ungkapan yang dilahirkan ialah gabungan bagian-bagian kedua susunan itu misalnya A-D atau C-B; oleh karena itu, susunan kontaminasi A-D atau C-B selalu dapat dikembalikan kepada bentuk asal yang tepat yaitu A-B atau C-D ( DR. J.S. Badudu, 1981 ).

.Contoh:

ü Untuk mengheningkan cipta kita diharapkan menundukkan kepala. (benar)

Dalam senam itu kita membungkukkan badan. (benar)

Untuk mengheningkan cipta kita diharapkan membungkukkan kepala. (kontaminasi)

ü Murid-murid dilarang merokok. (benar)

Murid-murid tidak boleh merokok. (benar)

Murid-murid dilarang tidak boleh merokok. (kontaminasi)

ü Guru memanggil Usman. (benar)

Kemarin Usman membolos. (benar)

Guru memanggil usman karena membolos. (kontaminasi)

(Gunawan Wibisono Adidarmojo, 1992)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kontaminasi ialah suatu gejala bahasa yang dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan kerancuan. Yang dirancukan ialah susunan, perserangkaian, penggabungan. Dua yang masing-masing berdiri sendiri disatukan dalam satu perserangkaian baru yang tidak berpasangan atau berpadanan.

Gejala kontaminasi dapat kita beda-bedakan menjadi 3 yaitu kontaminasi kalimat, kontaminasi susunan kata, dan kontaminasi bentukan kata.

B. Saran

Pemakai bahasa hendaknya menguasai penggunaan bahasa yang tepat dalam menyusun kalimat atau frase.


DAFTAR PUSTAKA

Adidarmodjo, Gunawan Wibisono. 1992. Kiat Bahasa. Semarang: Media Wiyata.

Badudu, J.S. 1981. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

http://www.sma1kudus.sch.id, Selasa 03 April 2007

Tidak ada komentar: